Selasa, 16 Maret 2010

KECERDASAN EMOSI

Tokoh “Kecerdasan Emosi”, Daniel Goleman (Profesor dari Harvard University), mengatakan bahwa IQ (skor kecerdasan intelektual) seseorang hanya berpengaruh 20% dari kesuksesan seseorang, sedangkan yang 80% lebih dipengaruhi oleh EQ (skor kecerdasan emosi). Saat ini banyak kalangan pendidikan maupun industri percaya bahwa kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi oleh Kecerdasan Emosi orang tersebut.

Ada lima tahapan yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin memiliki Kecerdasan Emosi yang tinggi :

1. Mengenal Emosi Diri Sendiri
- kamampuan untuk memantau & mengartikan perasaan diri sendiri waktu ke waktu (à ingat Pelatihan Gambar Diri “You are Ok’s Banget”)
- dengan lebih mengenali perasaan sesungguhnya maka seseorang dapat mengambil keputusan yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya

2. Mengelola Emosi Diri Sendiri
- kemampuan mengatasi perasaan, seperti menghibur diri sendiri dan melepaskan dari kecemasan, kemurungan atau rasa tersinggung (à ingat Pelatihan Gambar Diri “You are Ok’s Banget”)
- dengan lebih mengatasi perasaan, seseorang akan lebih cepat bangkit gairah hidupnya. Begitu sebaliknya.

3. Memotivasi Diri Sendiri
- kemampuan menata perasaan untuk memacu semangat (motivator), serta mengendalikan dorongan hati demi mencapai tujuan yang diharapkan
- dengan kemampuan untuk memotivasi diri ini, seseorang akan jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang dikerjakannya


4. Mengenal Emosi Orang Lain
- kemampuan berempati atau kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain secara tajam dan ikut merasakannya. Kemampuan empati ini membuat seseorang lebih peka terhadap isyarat-isyarat sosial tersembunyi yang dibutuhkan atau dikehendaki oleh orang lain
- dengan kemampuan empati ini seseorang akan lebih sukses dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan, pengajaran, penjualan, konsultasi dan manajemen (berkaitan dengan hampir semua bidang pekerjaan)

5. Membina Hubungan
- kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan tepat dan mengelola emosi orang lain melalui pergaulan yang harmonis dan saling terbuka
- dengan kemampuan membina hubungan ini seseorang akan lebih sukses dalam kepemimpinan, popularitas dan segala bidang yang memerlukan pergaulan dengan orang lain (berkaitan dengan hampir semua bidang pekerjaan)

Dasar Firman Tuhan tehadap Kecerdasan Emosi
Ternyata prinsip-prinsip Kecerdasan Emosi tersebut telah diajarkan oleh Tuhan Yesus sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu, bahkan disebut sebagai HUKUM yang TERUTAMA
(Baca Matius 22 : 34 – 40)

Pada hukum yang kedua (ayat 39) seluruh prinsip Kecerdasan Emosi terkandung di dalamnya. Dalam hukum ini diajarkan supaya :
- Kita belajar lebih dahulu untuk mengasihi diri kita sendiri, yaitu dengan mulai mengenali diri kita sendiri serta mengelola dan memotivasi diri kita sendiri (dengan segenap hati, jiwa dan akal budi)
-Kita diminta berempati pada sesama kita atas dasar kasih, serta membina kasih tersebut dalam hubungan yang harmonis dan terbuka dengan sesama (dengan segenap hati, jiwa dan akal budi)

Namun hukum yang kedua tidak akan sempurna sebelum kita menjalankan hukum yang terutama dan pertama (ayat 37-38). Jadi semua prinsip Kecerdasan Emosi baru dapat dijalankan dgn baik jika kita memiliki Kasih Allah dan Hubungan Intim dengan-Nya, karena hanya Allah yg paling mengenal emosi kita & orang lain, serta memberi kemampuan kepada kita untuk mengelolanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar