Jumat, 26 Maret 2010

KIAT-KIAT Pe De Ka Te (khusus buat CEWEK)

1. Kenali diri sendiri, miliki gambar diri yang baik dan berpikir positif .
2. Pahami kekuatan / kelebihan Anda dan sedapat mungkin perbaiki kekurangan / kelemahan Anda.
3. Berani mencoba (tidak pasif), tidak mudah menyerah (jangan terjebak dalam pengalaman cinta “traumatis”), semakin sering mencoba semakin berkurang ketakutan untuk ditolak (tidak terlalu mengasihani diri sendiri).
4. Buka mata dan telinga ke “segala arah”, jangan hanya fokus pada satu orang yang belum pasti. Berani mengambil sikap untuk PDKT hanya sebagai “teman” terlebih dahulu (jangan terburu-buru).
5. Berupayalah memperhatikan pria-pria yang kira-kira “sepadan” dengan Anda, baik dari sisi iman, usia, tingkat pendidikan, penampilan, tingkat sosial eknomi, dsb. Namun ingat, itu semua tidak bersifat mutlak, karena dapat saling melengkapi (kecuali dalam hal iman / kepercayaan, tetap MUTLAK). Jangan terlalu idealis, namun juga jangan sembarangan memilih.
6. Perhatikan penampilan (minimal menurut Anda sendiri, keluarga atau teman-teman dekat Anda sudah cukup menarik), utamakan bahasa tubuh, nada suara dan sikap, sebelum isi pembicaraan itu sendiri.
7. Memberi senyuman (kalau perlu latihan di depan cermin, supaya senyumnya wajar).
8. Jika bertemu di jalan, jangan membungkuk, jangan menundukan kepala, tatap matanya beberapa detik dengan lembut lalu alihkan pandangan sambil “melempar” senyum yang wajar dan tetap berjalan dengan tenang. Lalu tengok ke belakang dan lihat hasilnya.
9. PDKT saat mood yang baik (siapkan perasaan sebaik mungkin, dg. menyanyi, dengarin musik, relaksasi, tarik nafas yang panjang, dsb.).
10. Cari tempat di mana orang memang lebih relax dan terbuka untuk diajak ngobrol.
11. Sebelum / setelah berinisiatif, perhatikan sikap / respon si pria sebelum melanjutkan PDKT (kalau dia menatap mata, senyum atau mengajak bicara lebih jauh, atau berusaha melucu / mau menarik perhatian, berarti dia bersikap / “mulai” merespon positif). Pandai-pandailah membaca sikap / respon dari pria (jangan terlalu cuek, namun juga jangan terlalu ge-er).
12. Boleh belajar dari “Model” (teman yang menarik atau adegan film), tetapi tetap harus menjadi diri sendiri, pilihlah model yang dirasa paling sesuai untuk diterapkan pada diri sendiri, dan jangan ditirukan sama persis 100%, dan tidak perlu memaksakan diri memakai pakaian sexi kalau memang bertentangan dengan hati nuranimu.
13. Jadilah periang. Belajar bergaul dengan orang-orang yang periang, belajar memiliki selera humor dan tertawalah dengan wajar di saat yang tepat (biasanya pria senang terhadap wanita yang memiliki selera humor yang “sepadan”).
14. Berani memisahkan diri dari kumpulan teman-teman wanita dan mulai menghampiri pria yang sudah memberi sikap / respon positif.
15. Belajar menatap mata si pria ketika berbicara, namun jangan terlalu lama, sesekali Anda dapat mengalihkan pandangan, lalu kembali menatap matanya dengan lembut.
16. Jangan terlalu banyak menceritakan tentang diri sendiri, apalagi berkeluh kesah, kecuali memang si pria bertanya lebih jauh tentang diri kita. Usahakan lebih banyak menanyakan / memperhatikan kondisi lawan bicara kita. Jangan pula terlalu memikirkan penampilan diri sendiri, sampai kurang memperhatikan apa yang dia katakan.
17. Upayakan memahami dan cukup menguasai minimal satu materi pembicaraan yang diminati bersama, untuk membuka pembicaraan atau menjalin komunikasi berkesinambungan. Namun ingat, jangan bersikap menggurui apalagi “sok tahu”.
18. Belajar membuka pembicaraan (di saat yang tepat) dengan menanyakan pendapat si pria dan kemukakan juga pendapat Anda apa adanya. Misalnya tanyakan pendapat tentang film / artis favorit, program pelayanan, dsb. Tapi jangan memberondong pertanyaan bertubi-tubi. Kalau Anda tidak setuju dengan pendapatnya, silahkan berargumentasi dengan lemah lembut, itu akan menunjukan bahwa Anda memiliki pendirian.
19. Nggak usah menjelek-jelekan diri, namun juga tidak usah terlalu pamer / menyombongkan diri.
20. Belajar memberi pujian secara tulus dan belajar menerima pujian secara wajar (mengucapkan “terimakasih” atau “Puji Tuhan”, kalau memang benar demikian).
21. Belajar mengikuti posisi duduk / bendiri serta volume dan tempo bicara yang sama, untuk menunjukkan (sekaligus) menguji “kesepadanan” pada tingkat awal.
22. Belajar menggoda, sambil bercanda. Jika akan menggoda yang bersifat “ejekan”, jangan buru-buru, perhatikan dahulu apakah dia pria yang mudah tersinggung atau tidak. Selain itu jangan lupa, tunjukan kalau semua godaan dan ejekan itu hanya bersifat bercanda, dengan tertawa kecil atau katakan “cuma bercanda”, “just kidding” atau tuliskan “hehehe ... / hahaha ..., wkwkwkwk, :D, dsb.” kalau via SMS atau facebook. Argumentasi yang sifatnya bercanda juga membuat suasana lebih hidup.
23. Boleh melakukan sentuhan-sentuhan yang bersifat canda untuk menarik perhatian si pria (tetapi jangan di bagian tubuh yang terlalu sensitif & jangan terlalu sering, BAHAYA !!!).
24. Dekatkan tubuh Anda ke arah pria tersebut, dengan berpura-pura “tidak dengar” dan mendekatkan telinga Anda ke wajah pria tersebut Sebaliknya, jika Anda ingin didekati, sesekali bebicaralah dengan volume yang lebih pelan (namun tetap wajar), sehingga dia mulai mendekatkan telinganya ke wajah Anda. (untuk itu perlu Anda perhatikan pula bau badan dan mulut Anda :D).
25. Tunjukkan bahwa Anda perhatian terhadap pria tersebut, dengan mengulang kembali apa saja yang pernah diceritakannya kepada Anda, dan sebut beberapa kali nama panggilannya dengan nada yang paliiiing “akrab”.
26. Jangan bersikap cemburu selama masih PDKT karena belum ada komitmen bersama.
27. Kalau sudah mulai ada sikap / respon positif dari si pria, jangan melakukan PDKT terhadap pria lain dalam waktu bersamaan, untuk menunjukkan keseriusan dan lebih mengenal pria tersebut secara pribadi (namun juga jangan terobsesi lebih dahulu, karena belum pasti “jadi”).
28. Hindari keinginan mendapat hasil PDKT dalam waktu singkat, perlu bersabar, jangan terlalu “bernafsu” dan pandai-pandai membaca sikap / respon si pria. PDKT harus bertahap, tidak dapat langsung ke arah yang “mendalam” (jangan terlalu cepat membuka diri, jangan membuka semua rahasia Anda dalam waktu singkat, sehingga si pria tetap penasaran terhadap Anda). Jangan merasa ditarget oleh usia, karena cinta tidak dibatasi oleh usia kita.
29. Jika Anda sudah benar-benar yakin bahwa pria tersebut tidak menunjukkan sikap / respon yang positif terhadap Anda, atau sebaliknya Anda sudah mulai tidak tertarik dengan pria tersebut (setelah mulai mengenalnya), mulailah kurangi PDKT Anda. Tetapi tidak ada salahnya tetap meninggalkan no Hp / Email / facebook address kepadanya, siapa tahu suatu hari “cinta itu bersemi kembali” (tapi jangan terlalu terobsesi).
30. Kalau Anda ingin melanjutkan hubungan yang lebih intens, cobalah pancing dengan suatu materi yang ia minati (mis. tentang pelayanan, film, pekerjaan tertentu, bisnis, dsb.), baik secara langsung maupun melalui telepon / SMS / email, facebook, dsb. Janjian untuk chatting di internet, dengan mengatakan bahwa Anda ingin sharing tentang topik tertetu dengannya via chatting, juga merupakan salah satu cara melanjutkan hubungan.
31. Jangan terlalu sering menelpon, SMS, chat atau mengirim email kepadanya, karena bisa jadi akan mengganggu privacy-nya. Tetapi juga jangan terlalu jual mahal, sesekali menghunbungi si pria akan lebih menarik.
32. Kalau ada kata-kata yang kurang jelas via telpon, SMS, email atau chatting, segera minta kejelasannya, daripada salah sangka.
33. Tunjukkan kalau Anda juga memiliki kehidupan dan “kesibukan” pribadi, selain hanya PDKT terhadap cowok tersebut, sehingga Anda akan dinilai lebih berkualitas. Sebaliknya jika si pria nampak sangat pemalu / rendah diri, Anda jangan terlalu menunjukkan kalau “sibuk”, karena akan membuat pria tersebut lebih rendah diri lagi dan tidak lagi tertarik untuk berteman dengan Anda.
34. Terus berlatih, jangan mudah menyerah dan yang paling penting adalah senantiasa BERDOA, cari kehendak-NYA serta PERCAYA bahwa TUHAN akan menolong Anda dalam menemukan pasangan hidup yang sepadan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar