Selasa, 16 Maret 2010

MBA” atau “PEMILU

“Jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya !” (Kid.2:7)

Married By Accident (MBA) atau Pernikahan karena Hamil Dulu (Pemilu) bukanlah masalah yang asing lagi bagi kita yang tinggal di kota metropolis. Data dari internet menunjukkan bahwa di Indonesia saat ini terjadi 2,5 juta arborsi per tahun dan diantaranya adalah wanita-wanita yang hamil di luar nikah. Data yang lain menunjukkan 42% remaja menyatakan pernah melakukan hubungan seks di luar nikah. Bahkan hasil survei yang pernah saya lakukan terhadap 188 pelajar SMA di sebuah kota kecil di Jateng pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 3,2% diantaranya mengaku telah melakukan hubungan seks, dan sebagian diantaranya sudah dimulai sejak SMP. Yang lebih perlu memprihatinkan adalah sebagian besar pelajar yang saya survei tersebut beragama Kristiani. Kira-kira bagaimana hasilnya jika survei ini dilakukan di gereja Anda ?

Ternyata tidak sedikit anak muda yang menganggap bahwa cinta harus dibuktikan hubungan seks. Bahkan beberapa pasangan dengan sengaja melakukan supaya hamil dan akhirnya dinikahkan (mungkin karena banyaknya tentangan dari keluarga). Dengan kata lain prinsip LKMD (Lamar Keri Metheng Dhisik) dianggap lebih “ampuh” daripada harus berlelah-lelah mempersiapkan diri dalam sebuah pernikahan yang kudus (yang tentu juga menuntut banyak tanggungjawab).

Sebenarnya banyak sekali masalah yang dapat ditimbulkan jika terjadi MBA atau Pemilu, baik masalah rohani, yaitu dosa maupun masalah sosial-ekonomi, harga diri, tidak dicintai seperti “janji semula” (bdk. II Sam. 13:15), dapat merusak hubungan dengan orangtua, bahkan dapat mengancam nyawa jika terjadi aborsi ilegal (sekaligus melakukan pembunuhan janin). So, sebagai anak-anak Tuhan janganlah nekad, jangan melampiaskan nafsu seks kita sebelum waktunya, mintalah pertolongan Roh Kudus dan persiapkanlah sebuah kebuah keluarga yang diawali dalam kebenaran firmanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar